• Jumat, 29 September 2023

Tari Gabah, Tarian Adat Khas Misool Utara Raja Ampat

- Sabtu, 1 Oktober 2022 | 09:04 WIB
Tari Gabah, tarian adat khas Misool Utara, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. (Foto: Mega/PenaBicara)
Tari Gabah, tarian adat khas Misool Utara, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. (Foto: Mega/PenaBicara)

PenaBicara.com – Di kampung Waigama, Distrik Misool Utara, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat ada tarian yang unik bernama Tari Gabah.

Tari Gabah merupakan salah satu kearifan lokal masyarakat kampung Waigama. Tari gabah adalah tarian yang sering ditampilkan untuk menyambut tamu yang datang ke kampung Waigama

Tari Gabah dibawakan dengan gerakan langkah kaki yang melompat dan diiringi dengan irama musik dari alat musik tradisional berupa rebana atau tambur, dan penari yang mengenakan pakaian tradisional kebaya lengkap dengan selendang.

Baca Juga: Ketam Kenari, Kepiting Langka Yang Suka Makan Kelapa

Tari Gabah dimainkan oleh dua hingga empat orang. Dua orang yang terdiri dari pria memiliki tugas untuk memegang ujung batang gabah dan mengetuk-ngetukkan antar gabah tersebut sesuai dengan pola dan irama.

Sementara, yang mendapat giliran untuk menari, harus melompat di sela-sela gabah sesuai dengan pola ketukan gabah untuk menghindari jepitan gabah.

Penari yang terdiri dari ibu-ibu itu akan mengalungkan selendang kepada tamu untuk mengajaknya ikut menari atau bermain di atas gabah.

Baca Juga: BPOM Terbitkan EUA Vaksin Produksi Dalam Negeri Indovac

Jika tamu yang sudah dikalungkan selendang tidak ikut bermain, maka sesuai aturan adatnya akan dikenakan denda. Hal itu disampaikan oleh H. Arsad Loji, selaku pemandu tarian tradisional di kampung Waigama.

Arsad mengatakan bahwa tarian tersebut sering dilakukan ketika ada kunjungan baik dari pemerintah daerah maupun wisatawan yang datang ke Waigama.

Tarian gabah itu tarian adat kampung Waigama ketika ada kunjungan. Tarian adat ini bukan saja ketika ada kunjungan dari pemerintah daerah, getapi siapa saja yang masuk di sini kami siapkan tarian adat, ” ucapnya kepada media ini.

Baca Juga: Ini Nama-nama Korban Meninggal dan Selamat Pada Insiden Pembantaian OTK di Jalan Trans Bintuni-Maybrat

Menurutnya, tarian adat tersebut harus selalu dipentaskan agar warisan adat dan budaya tersebut tidak tergerus zaman yang semakin canggih dan modern.***

Editor: Megawati

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Guguran

Sabtu, 12 November 2022 | 05:22 WIB

Menparekraf Ingin Kota Ambon Jadi Episentrum Musik Dunia

Minggu, 18 September 2022 | 10:34 WIB

Pinus Pengger, Solo Traveler Dimanja dengan Fotographer

Senin, 12 September 2022 | 13:40 WIB

Masjid Ramlie Musofa, Wisata Religi di Danau Sunter

Selasa, 6 September 2022 | 23:49 WIB

Halojae, Resto & Cafe yang instagramable di Bandung

Selasa, 9 Agustus 2022 | 15:57 WIB
X