PenaBicara.com - Pertama kali setelah dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada pertengahan Juni lalu, Hadi Tjahjanto hadir di Podkabs (Podcast Kabinet dan Setkab).
Dalam Podkabs episode 5 yang tayang perdana Minggu 3 Juli 2022, Hadi Tjahjanto membeberkan target, tantangan, hingga strategi dalam mengurai masalah agraria dan tata ruang di tanah air.
Hadi Tjahjanto mengungkapkan, pihaknya akan fokus menyelesaikan tiga persoalan yaitu sertifikat tanah milik rakyat, konflik agraria, serta lahan dan tata ruang di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca Juga: Kena Azab, Pelaku Jambret Ponsel di Penjaringan Tewas Usai Tabrak Truk Kontainer
Ketiga prioritas tersebut, ujarnya, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo.
“Perintahnya adalah yang pertama agar program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) sertifikat ini dilanjutkan sesuai dengan target 126 juta, saat ini sudah terealisasi sebanyak 80 juta. Kemudian, yang kedua adalah menyelesaikan konflik agraria. Dan yang ketiga adalah menyelesaikan tata ruang IKN di Balikpapan,” ujar Hadi.
Mantan Panglima TNI tersebut menyampaikan bahwa dirinya akan menggunakan pendekatan manajemen pertempuran dalam menjalankan tugas sebagai Menteri ATR/Kepala BPN, dimulai dari identifikasi hingga penyelesaian masalah.
“Kalau manajemen perang kan ada deteksi, identifikasi, eksekusi. Saya harus melihat situasinya, saya pelajari, saya masuk dari mana, seperti itu. Itu kemarin dalam satu minggu sudah saya laksanakan dan di tiga tempat semuanya berjalan normal, dan selesai masalah di daerah,” ujarnya.
Selain itu, Menteri ATR/Kepala BPN menekankan pentingnya komunikasi sosial dalam menyelesaikan masalah agraria di tanah air. Pendekatan ini, imbuh Hadi, juga kerap ia terapkan saat menjadi Panglima TNI.
“Saya berani duduk bersama masyarakat, kemarin saya kunjungan juga di tengah-tengah masyarakat, saya duduk bersama, ngobrol bersama untuk menyelesaikan masalah-masalah konflik agraria seperti itu,” ucapnya.
Baca Juga: Kloter 43 Solo, Tutup Fase Kedatangan Jemaah Haji Indonesia Reguler di Arab Saudi
Lebih lanjut Hadi mengungkapkan, sejak resmi menjadi orang nomor satu di Kementerian ATR/BPN dirinya telah beberapa kali terjun ke lapangan untuk melihat secara langsung dan menyelesaikan persoalan pertanahan di tengah masyarakat.
Tak hanya itu, Hadi juga mengingatkan jajarannya di daerah untuk mempercepat program PTSL.
“Untuk sertifikat sendiri, saya sudah punya target bahwa sebelum atau berakhirnya tahun 2022, itu ada kota atau kabupaten yang sudah berstatus kabupaten lengkap atau kota lengkap. Artinya, seluruh kabupaten atau kota itu semuanya sudah disertifikatkan tanahnya,” kata Menteri ATR/Kepala BPN.
Artikel Terkait
Enny Memperjuangkan Hidup di Tengah Pandemi, Tetap Membuka Lapak Pijat Tradisional
Kisah Syekh Subakir, Penyebar Agama Islam di Pulau Jawa Sebelum Era Wali Songo
Kisah Empat Pemuda Menginap di Hotel Angker Yang Ada di Jember, Bikin Merinding!
Situ Patenggang Bukan Hanya Destinasi Wisata, Tetapi Saksi Bisu Kisah Cinta Kian Santang dan Dewi Rengganis
Kisah Anak Indigo Lihat Sosok Hitam Berbulu di Rumah Makan: Diancam Untuk Tidak Cerita
Isra Mi'raj, Kisah Perjalanan Nabi Muhammad SAW Hingga Mendapat Perintah Sholat Lima Waktu
4 Alasan Kenapa Gemini Menjadi Salah Satu Zodiak Yang Paling Kuat Menjalani Hidup!
Kisah 5 Nelayan Indonesia Korban Kapal Karam di Malaysia: Berpegangan Pada Galon Air Untuk Mengambang di Laut
Kisah Warga Ukraina yang Terdampar di Sri Lanka dan Tak Bisa Kembali Karena Perang Terus Berlanjut
Kisah Perusahaan Raksasa Xiaomi Corporation Yang Mendunia
Kisah Mahasiswi Lakukan Aborsi Hingga Diteror Suara Tangis Bayi Tiap Malam
Kisah Horror Kontarakan Dihuni Pocong Setelah Ditinggalkan Dalam Waktu Yang Lama
Jual Barang Demi Bertahan Hidup, Paguyuban Pendorong Gerobak Malioboro Terima Bantuan Sembako dari Polda DIY
Pasangan Ini Memilih Hidup di Kapal Pesiar Dibandingkan Hidup di Daratan yang Dianggap Mahal