Ruqaiya Sultana Begum, Permaisuri Terlama di Kerajaan Mughal

PenaBicara.com – Pernah mengikuti series tv India yang berjudul Jodha Akbar? Series ini berhasil memikat penonton di India dan disebut-sebut sebagai salah satu series sejarah tersukses di India. Bahkan bukan hanya di India, di Indonesia series yang berlatar belakang Kerajaan Mughal ini juga selalu banyak peminatnya walaupun sudah berulang kali ditayangkan.

Dalam series tersebut diceritakan sebuah kisah cinta antara Jodha Bai dengan sultan penguasa Kerajaan Mughal ketiga yaitu Jalaludin Akbar atau Akbar Agung. Namun, dalam series tersebut terdapat seorang antagonis yang tak lain adalah Pemaisuri Ruqaiya Sultana Begum yang tak lain adalah permaisuri utama dan istri pertama dari Sultan Jalaludin Akbar.

Ruqaiya Sultana Begum dalam series Jodha Akbar dinarasikan sebagai sosok permaisuri yang kerap membuat ulah dan mengacaukan kerajaan. Bahkan, Sultan Jalaludin Akbar terkesan sangat membenci permaisuri utamanya tersebut. Namun hal tersebut seolah dibantah dengan beberapa catatan tulisan yang mengatakan sebaliknya.

Baca Juga: Ndar Boy Genk dari Penjual Pecel Hingga Menajdi Penyanyi Dangdut Terkenal

Pernikahan antara Ruqaiya dan Jalaludin Akbar memang berangkat dari perjodohan di usia mereka yang bisa dikatakan tergolong sangat muda. Mereka dijodohkan oleh ayah Jalaludin Akbar, yang tak lain adalah paman dari Ruqaiya itu sendiri.

Perjodohan mereka terjadi sejak usia mereka menginjak umur 9 tahun, lalu mereka dinikahkan pada usia 14 tahun di tahun 1556 Masehi.

Ruqaiya dinobatkan sebagai permaisuri terlama dalam Kerajaan Mughal. Ia menyandang status sebagai permaisuri selama 48 tahun lamanya tanpa dikarunai seorang anak. Namun walaupun demikian, Jalaludin tetap menyayanginya. Terlepas disebut-sebut, Jalaludin menjadi lebih menyayangi Jodha Bai yang mampu memberikannya keturunan.

Baca Juga: Ratu Shima, Perempuan Penegak Hukum yang Menjadi Kekuatan Kerajaan Kalingga

Disebutkan, Ruqaiya adalah seorang yang cerdas dan sangat berpendidikan. Ruqaiya mampu menguasai beberapa bahasa diantaranya bahasa Chagatai, Persia, Arab, dan bahasa Urdu. Ruqaiya juga menyukai seni dan kebudayaan.