Walaupun belum berhasil, Jono tidak patah semangat.
“Sampai akhirnya test di Jakarta, dengan pinjam kambing kakak saya jual untuk biaya dan transportasi ke Jakarta," kata Jono.
Tes di Jakarta membuahkan hasil. Setelah di tes langsung secara langsung oleh orang Jepang, Sarjono dinyatakan lolos dan harus mengikuti diklat. Namun lagi-lagi biaya menjadi kendala.
Baca Juga: 3 Wisata Outdoor Jakarta yang Low Budget dan Buat Happy, Mana Saja tuh?
“Karena saya tidak punya uang, terpaksa saya pulang dengan uang pas, sampai akhirnya saya jual sepatu dan jam tangan untuk biaya pulang ke Boyolali,"bebernya.
Pada tahun 2008, Sarjono harusnya bisa berangkat mengadu nasib ke Jepang. Namun karena saat itu Sarjono mengalami krisis, akhirnya ia memendam kembali keinginannya untuk ke Jepang.
Namun di tahun yang sama, ia bertemu dengan seorang perempuan yang kini menjadi istrinya. Di saat itu juga ia menyadari pentingnya sebuah ilmu dan memutuskan ingin menjadi seorang guru, karena pekerjaan mulia.
“Saya pindah dan menetap di Kemusu. Dari situlah saya mulai tertarik menjadi guru karena ilmu yang bermanfaat nantinya akan dibawa mati,”ungkap Sarjono.
Baca Juga: 3 Wisata Outdoor Jakarta yang Low Budget dan Buat Happy, Mana Saja tuh?
Keberuntungan menghampiri Sarjono. Tahun 2010 Sarjono berhasil berangkat dan mengikuti program magang kerja di Jepang selama tiga tahun dan kembali lagi ke Indonesia pada tahun 2013.
Artikel Terkait
Peduli Terhadap Kualitas Pendidikan, Adrian Howay Segera Merilis Buku 'Kepala Sekolah Kunci Sukses Pendidikan'
Safari Literasi dan Indonesia Menulis Program Kerja Gol A Gong Sebagai Duta Baca Indonesia
Ratna Kartika: 'Yoga Untuk Mengenal Seluruh Aspek Dalam Diri'
Ari Kinoysan Wulandari, Penulis Indonesia yang Produktif Menulis Demi Survive
Instuktur Senam, Yusuf Christiyono: 'Mengolahragakan Masyarakat dan Memasyarakatkan Olahraga'
NKRI Harga Mati, Pahlawan Harga Diri Bangsa
Apa yang akan terjadi di Tahun 2050? dr Asro : 'Gangguan Penglihatan Mencapai Angka 50 Persen Penduduk Dunia'
Sibuk Sebagai Dokter Mata dan Dosen Tidak Menyurutkan Asro Untuk Menulis Buku: 12 Buku Telah Terbit
Kisah Dibalik Layangan Putus, Penulis :'Banyak Perempuan Mengalami Kisah Seperti Kinan'
FPL Buah Pemikiran Arie Siregar Untuk Penulis, Kapan Awal Mulanya?