PenaBicara.com-Tumpukan sampah menggunung di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Sungai Tengar menjadi pemicu pencemaran air, dan udara. Berdasarkan pantauan media ini, Kamis (26/01/2023), berbagai macam sampah dari sampah organik, dan non organik berserakan hingga di bantaran sungai.
Gunungan sampah yang letaknya di dekat bantaran sungai tersebut, baunya menusuk hidung. Tidak hanya menyebabkan pencemaran udara, sampah juga menyebabkan pencemaran air. Setiap hujan turun genangan air mengalir langsung ke laut, dan resapan airnya menimbulkan sungai di sekitar pemukiman bau.
Menurut Ali, yang ditemui di dekat TPS, tumpukan sampah yang menggunung hingga berserakan ke mana-mana, disebabkan sudah hampir setahun tidak dibakar ataupun ditimbun.
"Dulu sampah di sini di bakar atau ditimbun, tapi sudah setahun ini dibiarkan begitu saja. Kalau dibakar pastinya ditegur Dinas Lingkungan Hidup karena menyebabkan kabut asap. Sementara kalau ditimbun menyebabkan pencemaran tanah dan air " ungkap Ali.
Baca Juga: Banjir Kota Surakarta Meluas, Sebanyak 7.885 Warga Mengungsi
Sampah menjadi pemicu berbagai persoalan dan bencana; banjir, pencemaran dan masih banyak lagi masalah akibat penumpukan sampah. Ali berharap gunungan sampah yang ada di dekat bantaran Sungai Tengar bisa segera teratasi.
Terkait dengan persoalan sampah yang tak kunjung menemui solusi, ada beberapa perusahaan pengelolaan sampah yang saat ini berdiri. Salah satunya perusahaan yang dipimpin John Toumahu. Menurut John saat melihat tumpukan sampah yang menggunung, sampah bisa dikelola dengan baik dan bisa menjadi produk berdaya guna tinggi.
“Saat ini sudah banyak cara untuk mengelola sampah dengan jumlah besar. Kami mengelola sampah dengan dua kategori, sampah organik dan non organik. Untuk pengelolaan sampah organik kami menggunakan maggot. Sementara untuk pengelolaan sampah non organika kami memilah yang bisa di daur ulang dan memusnahkan yang tidak bisa di daur ulang dengan alat,” jelas John.
John mengungkapkan jika saat ini ada beberapa TPS yang sedang digarap untuk diolah sampahnya. (Hardaning Tyas)
Artikel Terkait
Masuki Masa Transisi Pandemi, Presiden Jokowi: Harus Tetap Waspada
Buron Kasus Gagal Ginjal Akut Ditangkap
Ini 3 Cara Memperlakukan Mushaf Alquran yang Rusak
MUI: Perkawinan Beda Agama Melawan Hukum
Jokowi Presiden Belasungkawa untuk Korban Gempa Turki-Suriah
PMI Akan Kirim Bantuan ke Turki dan Suriah
Buronan Interpol Italia Antonio Strangio Ditangkap di Bali
Jelang Nataru Bahan Pokok di Pasar Kendawangan Melonjak Naik, Daya Beli Meningkat
Pergantian Tahun Antara Pesta Kembang Api, Refleksi Diri dan Merajut Mimpi
Bantuan Kemanusiaan Dari Indonesia Dilepas ke Turki