Hati-hati, Mom! Obesitas pada Anak Sebabkan Komplikasi

- Kamis, 3 Maret 2022 | 18:24 WIB
ilustrasi obesitas pada anak. (Sumber: Shutterstock)
ilustrasi obesitas pada anak. (Sumber: Shutterstock)

PenaBicara.com - Obesitas adalah suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebihan, apalagi obesitas pada anak rentan terjadi berbagai penyakit yang sulit dikelola.

Dikutip dari laman resmi kementerian kesehata, obesitas pada anak terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dan keluaran energi sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak.

Perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Winra Pratita mengatakan gejala klinis pada anak obesitas dilihat dari wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, pada leher tampak pendek, terdapat acanthosis nigricans (bercak kehitaman di belakang leher).

Baca Juga: Afiliator Binomo, Carzy Rich Bandung Doni Salmanan Dilaporkan ke Bareskrim Polri Terkait UU ITE

Kemudian pada dadanya terlihat membusung dengan payudara membesar dan napas berbunyi (mengi). Pada perut terlihat membuncit disertai dinding perut yang berlipat-lipat.

''Pada ekstremitas sering juga tungkai berbentuk X akibat kenaikan berat badan yang sangat berlebihan dalam waktu yang singkat. Kemudian gerakan panggul terbatas, dan pada sistem reproduksi laki-laki penis tampak kecil,'' katanya.

Namun untuk pemeriksaan lebih tepatnya diperlukan pemeriksaan antropometri mencakup berat badan, panjang badan atau tinggi badan indeks massa tubuh.

Baca Juga: Berhasil Sampai Di Paris, Ririe Fairus: Berasa Mimpi!

Selain gejala klinis, obesitas pada anak bisa menyebabkan komplikasi mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dari kepala sang anak kemungkinan cepat depresi, dan percaya diri rendah akibat obesitas.

Kemudian di bagian paru-paru, anak kemungkinan bisa mengalami asma atau sleep apnea pada saat tidur.

Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang berhenti sementara selama beberapa kali. Hal ini bisa ditandai dengan mengorok saat tidur.

Baca Juga: Harapan KPK Terhadap Angelina Sondakh Pasca Bebas

Di bagian jantung, kemungkinan bisa terjadi kelainan jantung, atau kolesterolnya tinggi, atau bisa juga peningkatan tekanan darah. Pada bagian hati, terjadi perlemakan, dan pada perut anak bisa mengalami gerd.

Selanjutnya pada pankreas bisa beresiko diabetes tipe 2. Pada lutut bisa terjadi artritis atau nyeri pada sendi.

Halaman:

Editor: Megawati

Sumber: kemkes.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Aktor Senior Eeng Saptahadi Tutup Usia

Senin, 22 Mei 2023 | 18:03 WIB
X