Dianggap Bukan Penyakit, Obesitas Justru Ancam Picu Komplikasi, Apa Saja?

- Kamis, 9 Maret 2023 | 09:08 WIB
Obesitas bisa memicu sederet penyakit berbahaya. (foto: pixabay.com)
Obesitas bisa memicu sederet penyakit berbahaya. (foto: pixabay.com)

dr. Winra Pratita, M.Ked(Ped), SpA(K) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan obesitas pada anak dapat dicegah dengan memberi makanan yang sehat mengandung protein, lemak, vitamin, mineral, dan karbohidrat yang seimbang. Jangan yang berlebihan dan harus sesuai porsinya.

Baca Juga: Berhasil Diidentifikasi, Lima Jenazah Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Diserahkan ke Keluarga

''Selanjutnya mengurangi konsumsi gula, dan lebih mengutamakan minum air putih dibandingkan minum minuman-minuman kemasan yang mengandung gula yang tinggi. Disamping itu diiringi dengan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, untuk anak bisa dengan cara mengajak bermain,'' ucap dr. Winra.

Selain itu, pastikan anak cukup tidur. Untuk anak usia 4-12 bulan setidaknya tidur 12-16 jam, untuk anak usia 1-2 tahun tidur 11-14 jam, untuk anak usia 3-5 tahun tidur 10-13 jam, untuk anak 6-12 tahun tidur 9-12 jam, dan anak remaja usia 13-18 tahun itu tidur 8-10 jam.

''Kalau sudah obesitas yang harus dilakukan adalah perlu pemantauan supaya tidak terjadi komplikasi,'' tutur dr. Winra.

Baca Juga: Jumlah Pengungsi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Tercatat 256 Jiwa

Obesitas pada orang dewasa dapat memengaruhi kesuburan. Himpunan Studi Obesitas Indonesia (Hisobi) dr. Nurul Ratna Mutu Manikam mengatakan hormon estrogen dalam tubuh menyimpan massa lemak tubuh. Tubuh manusia dapat menyimpan lemak dalam jumlah tak terbatas.

Dengan penyimpanan lemak yang sangat banyak dalam tubuh itu memberikan respons peningkatan kerja dari hormon estrogen.

''Ini yang menyebabkan kenapa kesuburan itu terganggu karena simpanan lemak terlalu tinggi, di samping itu lemak yang terlalu tinggi mengeluarkan sisa-sisa negatif bagi tubuh yang akan mempengaruhi proses mekanisme endokrin atau proses hormonal dalam tubuh sehingga mempengaruhi siklus menstruasi, siklus kesuburannya juga terpengaruh,'' ujar dr. Nurul.

Baca Juga: 24 Saksi Dimintai Keterangan, Usut Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Selain itu jumlah akumulasi lemak di dalam perut juga secara mekanik menyebabkan tuba dalam rahim menjadi sempit sehingga proses fertilisasinya akan terganggu.***

Halaman:

Editor: Megawati

Sumber: kemkes.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Aktor Senior Eeng Saptahadi Tutup Usia

Senin, 22 Mei 2023 | 18:03 WIB
X