Dianggap Bukan Penyakit, Obesitas Justru Ancam Picu Komplikasi, Apa Saja?

- Kamis, 9 Maret 2023 | 09:08 WIB
Obesitas bisa memicu sederet penyakit berbahaya. (foto: pixabay.com)
Obesitas bisa memicu sederet penyakit berbahaya. (foto: pixabay.com)

PenaBicara.com - Sebagian masyarakat menganggap obesitas bukan penyakit, malahan anak-anak yang gemuk terlihat lucu dan menggemaskan.

Padahal obesitas merupakan penyakit dan dapat memicu komplikasi. Obesitas adalah suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebihan.

Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dengan keluaran energi sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak.

Baca Juga: Kepala BNPB Minta Pencarian Warga yang Hilang Akibat Longsor Natuna Jadi Prioritas Utama

Gejala klinis yang dijumpai mulai dari bagian atas tubuh yaitu pada kepala wajah bulat, pipi tembem, dagu rangkap.

Pada leher tampak pendek dan terdapat bercak kehitaman di belakang leher, perut membuncit disertai dinding perut yang berlipat-lipat.

Obesitas digolongkan penyakit yang perlu intervensi secara komprehensif. Selain memberikan dampak terhadap penyakit tidak menular obesitas juga berdampak kerugian ekonomi yang dipicu oleh biaya perawatan yang tinggi.

Baca Juga: Imbas Kebakaran Plumpang, Direktur Penunjang Bisnis Pertamina Dedi Sunardi Dicopot Dari Jabatannya

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS mengatakan obesitas menjadi faktor risiko terhadap penyakit-penyakit tidak menular antara lain diabetes, jantung, kanker, hipertensi, penyakit metabolik dan non metabolik lainnya, serta berkontribusi sebagai penyebab kematian tertinggi.

''Obesitas merupakan masalah global, sekitar 2 miliar penduduk dunia dan mengancam kesehatan masyarakat termasuk di Indonesia. Pada tahun 2030 itu diperkirakan 1 dari 5 wanita dan 1 dari 7 pria akan hidup dengan obesitas,'' ujar Dirjen dr. Maxi pada konferensi pers Hari Obesitas Sedunia 2023, Senin 6 Maret 2023.

Pemerintah telah mengatur kandungan gula, garam, dan lemak pada produk makanan olahan maupun makanan siap saji. Hal ini salah satu cara bagaimana pemerintah mengatasi obesitas dan menghindari komplikasi.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dr. Eva Susanti, S.Kp, M.Kes mengungkapkan permasalahan obesitas ini harus melibatkan lintas sektor.

Baca Juga: Kemenag Gelar Sidang Awal Ramadan pada 22 Maret 2023

''Sudah ada Perpres tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di mana kita perlu mengupayakan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat sehat dan berdaya guna,'' ucapnya.

Obesitas dapat terjadi di semua umur. Obesitas pada anak didiagnostik dengan antropometri melalui penimbangan berat badan, pengukuran panjang atau tinggi badan, lalu menghitung indeks massa tubuh dengan rumus BB/TB dalam meter.

Halaman:

Editor: Megawati

Sumber: kemkes.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Aktor Senior Eeng Saptahadi Tutup Usia

Senin, 22 Mei 2023 | 18:03 WIB
X