Ini Tiga Upaya Kemenkes Turunkan Stunting di Indonesia

- Minggu, 14 Agustus 2022 | 13:40 WIB
Pamflet pencegahan stunting dari BKKBN. (suaramerdeka.com / dok BKKBN)
Pamflet pencegahan stunting dari BKKBN. (suaramerdeka.com / dok BKKBN)

 

PenaBicara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan ada 3 upaya yang dilakukan Kementerian Kesehatan untuk mencegah stunting di Indonesia. Ketiga intervensi ini, kata Menkes akan dimulai pada wanita sebelum kehamilan.

''Kita ditugaskan menurunkan angka stunting dari 24% ke 14% di tahun 2024. Kita sudah belajar bahwa intervensi atau program yang harus kita lakukan untuk bisa menurunkan stunting, fokus diarahkan bagi wanita sebelum melahirkan,'' kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin seperti dikutip dari laman resmi Kemenkes, Minggu 14 Agustus 2022.

''Jadi yang intervensi akan fokus diarahkan pada wanita sebelum melahirkan, baik remaja di kelas 7 keatas dan juga pada saat ibunya hamil itu adalah titik yang paling rawan menyebabkan stunting,'' lanjut Menkes.

Baca Juga: LPSK Setujui Beri Perlindungan Darurat Terhadap Bharada E, Ini Alasannya

Menkes menjelaskan upaya pertama pencegahan stunting adalah pemberian TTD bagi para remaja putri.

Kegiatan ini telah dimulai dengan menggalakkan Aksi Bergizi di Sekolah dengan 3 paket intervensi yakni pemberian TTD mingguan bagi remaja putri, aktivitas fisik dan konsumsi makanan bergizi seimbang.

''Untuk remaja kita harus pastikan mereka tidak kekurangan gizi dan zat besi, jadi harus ada program untuk memastikan para remaja kita sebelum hamil tidak kekurangan zat besi. Salah satunya dengan pemberian TTD di sekolah-sekolah,'' terang Menkes.

Baca Juga: Pesulap Merah Dilaporkan Persatuan Dukun

Intervensi kedua, dengan pemberian TTD pemeriksaan kehalalan dan pemberian makanan tambahan pada ibu hamil.

''Gizi dan zat besi pada ibu hamil harus tercukupi. Programnya adalah kita kasih makan yang cukup, untuk melaksanakan ini kita butuh bantuan Pemda. Kita juga memberikan USG ke seluruh puskesmas, kita wajibkan ibu-ibu datang minimal 6 kali selama 9 bulan, untuk melihat perkembangan janinnnya cukup atau tidak. kalau tidak kita bisa segera lakukan intervensi,'' terang Menkes.

Upaya ketiga, lanjut Menkes, dengan pemberian makanan tambahan berupa protein hewani pada anak usia 6-24 bulan.

Dikatakan Menkes, protein hewani ini tidak perlu yang mahal. Ada banyak sumber protein hewani yang harganya terjangkau dan bisa didapatkan di sekitar kita.

Baca Juga: Kemendag Musnahkan Pakaian Bekas Impor Senilai Rp8,5 Miliar

''Yang paling penting menurunkan stunting dengan menambahkan protein hewani seperti telur, ikan, ayam, daging dan susu. Terserah di masing-masing daerah yang tersedianya, yang penting protein hewani,'' ujar Menkes.

Halaman:

Editor: Megawati

Sumber: kemkes.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Logo IKN Resmi Diluncurkan

Selasa, 30 Mei 2023 | 20:28 WIB

Pelaku Curanmor Sasar Kunci Motor Yang Nyantol

Selasa, 30 Mei 2023 | 17:15 WIB
X