Penabicara.com - Santriwati korban kasus dugaan pencabulan oleh anak kiai Pesantren Shiddiqiyyah Desa Losari, Ploso, Jombang, Jawa Timur, mengungkap kesaksian kasus yang menimpanya.
Korban bercerita, awalnya ia menjalin hubungan asmara dengan Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Bechi (42). Hubungan mereka berjalan selama hampir lima tahun. Pada 2012, saat usianya baru 15 tahun, ia dicabuli untuk yang pertama kalinya.
Empat tahun berselang, ketika korban berniat melepaskan diri dari MSAT, bukan kebebasan yang ia dapatkan, melainkan kekerasan yang menghujani tubuhnya secara bertubi-tubi.
Baca Juga: Islandia dan Italia Imbang, Mereka Harus Menentukan Nasibnya Sendiri
"Tadinya saya itu sudah dibuka paksa, semuanya disuruh buka. Aku bilang enggak mau, dia bilang sudah-sudah, tahu itu saya sampai nangis awalnya. Terus habis itu saya minta putus, enggak bisa sudah lama-lama ya sudah saya mau enggak mau di situ terus akhirnya," kata korban dikutip dari CNNIndonesia TV, Jumat (8/7/2022)
Korban mengatakan penolakan permintaan MSAT berujung pada ancaman. MSAT kerap kali membawa-bawa keluarga korban saat ancaman itu dilontarkan.
"Dia suka bawa-bawa keluarga terus katanya seolah-olah kayak dia itu punya ilmu. Sampai tangan dua menggenggam dan bilang `Jenenge wong tuamu iku tak cekel iki iso tak apa ya`, saya lupa kata-katanya, intinya itu kayak kalau meremas dia itu hancur gitu," ujarnya.
Baca Juga: Polisi Yang Intimidasi Wartawan Saat Meliput Rumah Kadiv Propam Polri Diamankan
Korban mengaku dipaksa untuk menuruti segala kemauan MSAT. Ia diajak tidur di sebuah hotel, kemudian di sana MSAT mengajak berhubungan badan.
Korban pun melakukan penolakan. Yes terima, MSAT langsung mengancam akan melakukan penganiayaan terhadap korban.
"Dia bilang `Koen yo, ayo pengen tak anu maneh tak ajar maneh,` gitu. Ya sudah saya mau nggak mau ya sudah saya gitu main bertiga. Di situ sudah mulai nangis, saya nangis," ungkapnya.
Baca Juga: Pria di Bekasi Nekat Gantung Diri, Sempat Cekcok Dengan Istri
Usai kejadian itu, korban lantas mencari perlindungan. Ia jatuh hati pada salah seorang santri di pondok pesantren itu dan memohon bantuan kepada santri tersebut agar membantunya lepas dari MSAT.
Namun, upaya korban diketahui oleh MSAT. Ia mengaku dijemput paksa oleh orang suruhan MSAT dan dibawa ke sebuah tempat yang disebut Puri.
Di tempat itu, MSAT menghujani korban dengan berbagai tindakan kekerasan.
Artikel Terkait
Resmikan Wajah Baru Sarinah, Presiden Jokowi: Ikon Penting Bangsa Indonesia
H-1 Pemulangan, Total 48 Jemaah Haji Indonesia Wafat
Jessica Iskandar Tertipu Rekan Bisnisnya, Rp9,8 Miliar Ludes
Polri Komitmen Usut Kasus Penembakan Birgadir J Secara Transparan
Jelang Peresmian, Pasar Modern Rufei Kota Sorong Dibersihkan
Viral Pemotor Lewati Acara Tahlilan Warga Cilandak, Pelaku Diduga Mabuk
Waspada, Ada Pegawai KPK Gadungan Lakukan Penipuan dan Pemerasan, Ini Sosoknya
Pria di Bekasi Nekat Gantung Diri, Sempat Cekcok Dengan Istri
Polisi Yang Intimidasi Wartawan Saat Meliput Rumah Kadiv Propam Polri Diamankan
Islandia dan Italia Imbang, Mereka Harus Menentukan Nasibnya Sendiri