Penabicara.com – Baru-baru ini di Kabupaten Biak Numfor terjadi demo aksi tolak Daerah Otonomi Baru (DOB). Bahkan di hari yang sama aksi demo dukung DOB dilanjutakan oleh masyarakat yang ingin adanya DOB. Dalam hal ini Kapolres menjadi sorotan, dikarenakan massa aksi demo yang menolak DOB kecewa kepada Polres Biak Numfor, karena telah membatasi jumlah massa yang akan datang.
“Kami sebagai Aparat Kepolisian tugasnya mengayomi dan melindungi masyarakat. Kami akan selalu bertindak tegas dan independent tanpa memihak ke siapa pun. Jika ada demo susulan kami siap mengamankan. Yang jelas sebelum melakukan demo, massa memiliki ijin dari Polres. Agar, deo dapat berjalan aman dan damai,” Kapolres Biak Numfor AKBP. Tri Widiyanto,S.IK melalui Kasi Humas Polres Biak Numfor, Ipda Muhammad Ruslan kepada media ini, jumat (29/4/2022) di Polres Biak Numfor.
Baca Juga: Indonesia Dinilai Punya Pondasi Kuat Jadi Ladang Starup Unicorn
pasalnya, Johan Rumkorem mewakili suara massa aksi demo tolak DOB sekaligus sebagai Sekjen LSM Kampak dalam orasinya mengatakan bahwa pihak Kepolisian telah melakukan pemblokiran massa di sejumlah titik. Oleh sebab itu, sejumlah massa meneriaki agar Kapolres Biak Numfor di copot.
“Kami sebagai masayarakat Biak Numfor yang tidak menginginkan adanya DOB, kami sangat kecewa Polres. Oleh sebab itu, nantinya akan akan gelar demo Kembali dengan massa yang lebih besar. Dengan pembatasan seperti ini, kami merasa tidak boleh mengeluarkan aspirasi kami. Padahal demo kami adalah demo damai dan tidak ada aksi yang menimbulkan kericuhan. Walaupun surat ijin demo kami kemarin tidak diterima, kami tetap laksanakan aksi demo berdasarkan Undang-undang nomor 9 tahun 1998,”kata Johan.
“Kami tidak pernah melakukan pemblokiran jalan, kami juga tegaskan bahwa Kapolres tidak memihak kepada siapa pun. Kami hanya ingin Biak Numfor aman dan damai tanpa mengganggu aktivitas masyarakat yang lainnya. Jadi jangan ada lagi isu-isu yang hoax yang beredar di luar tentang kami,”tegas Kapolres melalui Kasi Humas.
Selain itu, Koordinator FPKB Michael Awom dalam orasinya mengatakan bahwa alasanya menolak demo, karena sidang DPR RI yang lalu sudah jelas bahwa hanya 3 RU yang diloloskan yaitu Papua Tengah, Papua Pegunungan Tengah dan Papua Selatan. Sedangkan PKPU tidak diloloskan. Oleh sebab itu, ia mempertanyakan kenapa para elit demokrasi terus ngotot untuk adanya DOB PKPU.
Baca Juga: Billy Syahputra Diperiksa Polisi Terkait Kasus DNA Pro
“Kami Gerakan masyarakat Biaksi yang didalamnya ada 27 gerakan yang mengakomodirkan masyarakat akar rumput yang kontra terhadap DOB. Aksi demo adalah aksi demo yang bermartabat dan sesuai prosedur perundang-undangan yang kami penuhi. Sebenarnya banyak massa tapi, kami dibatasi,”katanya.
Michael minta agar Pemimpin Biak Numfor focus saja kepada visi dan misinya. Jangan focus kepada DOB yang berada di luar visi dan misinya.***
Artikel Terkait
Billy Syahputra Diperiksa Polisi Terkait Kasus DNA Pro
Korlantas Perpanjang One Way-Ganjil Genap di Tol Cikampek-Kalikangkung
PSI Disebut -sebut Sebarkan Hoax Soal Anies Baswedan
Pemerintah Kirim 3 Ton Bantuan Obat dan Alat Kesehatan Untuk Sri Lanka
Peningkatan Sumber Daya Manusia,Telkom Lakukan Digitalisasi Talent
Bancaan Selapanan Bayi Dalam Tradisi Jawa
Sambut Lebaran, KAI Hadirkan Ornamen Idul Fitri: Ada Bingkisan Untuk Anak-anak
Kemnaker: Ada 4.058 Laporan THR 2022
Presiden Jokowi Sambut PM Jepang Fumio Kishida di Istana Bogor: Kenalkan Delegasi Masing-masing Negara
Indonesia Dinilai Punya Pondasi Kuat Jadi Ladang Starup Unicorn