Sosialisasi BUDIS DAMBER Pada Masyarakat Desa Gedong, Banyubiru, Menurunkan Angka Stunting

PenaBicara.com - Apakah stunting dan gizi buruk merupakan satu hal yang sama atau justru berbeda?

Keduanya adalah dua hal yang serupa namun tak sama, jika gizi buruk adalah lebih mengarah kepada kecerdasan dan berlangsung pendek.

Sedangkan untuk stunting lebih mengarah kepada kesehatan tumbuh, karena pertumbuhan yang lama dan contohnya seperti sulit untuk tumbuh tinggi.

Baca Juga: Tanggapi Aturan Pengeras Suara Masjid, Ace Hasan Nilai Putusan Menag Sudah Tepat

Pemberian makanan yang bergizi saja tidak cukup untuk mengatasi stunting, pada dasarnya stunting bisa disebabkan karena faktor genetik.

Namun, masih bisa diatasi dengan menerapkan kesehatan sejak anak dalam usia kandungan salah satunya dengan makanan yang bergizi.

Di salah satu tempat, tepatnya di Desa Gedong, Kecamatan Banyubiru, Ambarawa, Semarang menjadu desa dengan peringkat pertama stunting tertinggi.

Baca Juga: Kemenag: Edaran Menag Tidak Melarang Azan dengan Pengeras Suara

Berbagai upaya dari perangkat desa setempat sudah diupayakan untuk menurunkan stunting, mulai dari pemberian gizi hingga diberikan sebuah pelatihan.

Berbagai sosialisasi dari berbagai lembaga sosial sering kali berkunjung untuk memberikan wawasan yang berguna untuk menurunkan stunting.

Salah satunya sosialisasi mengenalkan budi daya ikam dalam ember yang efisien tempat serta membantu memperbaiki gizi dengan menetapkan program pemerintah gemar makan ikan.

Baca Juga: DAMRI Luncurkan Rute Layanan Banyuwangi - Surabaya, Ini Tarifnya

Setyoningsih Wibowo bersama para mahasiswa KKN dari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Tahun 2022 mengadakan sosialisasi guna menurunkan stunting di desa Gedong.

Nining sapaan akrabnya merupakan salah satu dosen pendamping yang mengenalkan budi daya dalam ember pada masyarakat setempat.